Pijarku
Jakarta, 6 Oktober 2004   
Monday, October 17, 2005
Cerita Sepedanya Pijar
Keinginan ayah dan bunda untuk membelikan sepeda memang sudah lama. Minggu kemarin, ayah dan bunda sempat mampir ke toko sepeda yang tak jauh dari rumah. Tapi, bunda merasa tidak sreg dengan harganya hehehe, waahh koq gak bisa ditawar ya dan modelnya pun "girly" banget, tidak ada pilihan lain. Akhirnya bunda bilang sama ayah, “Yah, minggu depan aja kita beli di Carrefour sekalian kita jalan-jalan ke Ambassador.” Iya, ide yang bagus.
Wah, bunda pikir, pasti Pijar kalau dibelikan sepeda, dia akan selalu mendorong-dorong sepedanya deh bukannya dinaikinya hehehe…
Tapi, angan-angan bunda untuk membelikan sepeda untuk Pijar terhenti. Terhenti? Maksudnya apa? Iya, sepeda baru itu bukan bunda yang belikan tapi teman sekantor bunda yang belikan. Seakan-akan teman bunda tahu ya, apa yang bunda ingin berikan pada Pijar saat itu.
Bunda sangat terharu saat teman bunda bilang, “Ada hadiah sepeda buat Pijar.” Bunda pun seketika menangis karena bahagia. Alhamdulillah… (Padahal besoknya, bunda itu akan pergi ke Carrefour sama ayah yang memang untuk membelikan Pijar sepeda). Ya Allah, sungguh rezeki bagi kami yang tak terhingga, Alhamdulillah…
posted by Raditya Aditama @ 7:30 AM  
1 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Free Web Site Counter



We Joined Blogfam

Previous Post
Archives
Special
Friends
Reference
Chat Here!

Name :
Web URL :
Message :
smileys