Pijarku
Jakarta, 6 Oktober 2004   
Wednesday, November 16, 2005
Stop Tawuran!!!
Ini ke sekian kalinya bunda "bertemu" dengan anak sekolah yang tawuran. Pagi tadi, sekitar jam 6.30 di sekitar Kramat Raya, depan BRI terjadi baku hantam antara anak sekolahan (bunda tidak tahu nama sekolahnya). Kejadiannya berlangsung cepat. Bis-bis yang melewati jalan tersebut dicegat oleh gerombolan yang membawa bongkahan batu bata dan batu-batu besar. Ngeri deh, ayah dan bunda takut kena lemparan.

Ada trauma yang tersisa dari diri bunda saat terjebak dalam tawuran. Saat bunda baru pindah ke Jakarta, waktu itu naik Kopaja 501 (Cililitan-Pulogadung) pernah dibajak oleh sekelompok anak sekolah yang membawa senjata tajam hiiii...seremmm... Wah, ini kali pertama bunda berhadapan dengan para "jagoan" tawuran. Rasa trauma bunda gak akan pernah hilang deh...

Kemudian, suatu hari bis yang bunda tumpangi (P 905, jurusan Pulogadung-Kota) dibajak di Arion, Rawamangun. Ini yang sangat membuat bunda trauma untuk kali kedua. Bagaimana tidak? Segerombolan anak sekolah yang tidak bertanggung jawab itu masuk ke dalam bis sambil mengacung-acungkan senjata tajam. Aduh, di dalam bis itu kan gak cuma anak sekolah saja yang numpang, tapi ada ibu-ibu, anak-anak kecil, bapak-bapak. Aduh, campur-aduk perasaan saat itu: takut, sedih, dan kesal...

Alhamdulillah ada seorang bapak setengah baya yang menolong bunda, melindungi kepala dan wajah bunda dengan badannya, sehingga bunda terhindar dari pecahan kaca bis. Sampai saat ini, bunda tidak tahu identitas bapak yang menolong bunda itu. Yang bisa bunda ucapkan saat itu hanyalah beribu-ribu ucapan terimakasih...telah menolong dan melindungi bunda dari bahaya. Makasih Pak, andai saya tahu bapak siapa dan di mana sekarang, ingin saya membalas budi baik bapak yang sangat ikhlas menolong kepada saya...

Lalu, bunda juga pernah beberapa kali terjebak di dalam taksi saat melewati Salemba yang waktu itu sedang terjadi tawuran antarmahasiswa. Waaa...bunda sampe nunduk dan duduk di bawah lantai taksi sambil menutupi kepala dan muka bunda. Ya, waspada kalau-kalau ada insiden lemparan batu yang akan "mendobrak" kaca taksi.

Itulah sekelumit ketakutan, kesedihan, serta kekesalan bunda akan tawuran yang kerap terjadi di Jakarta ini. Mudah-mudahan Allah menyadarkan mereka bahwa tingkah laku itu tidak ada manfaatnya dan sangat merugikan bagi orang di sekitarnya yang sama sekali tidak berdosa.

Stop violence man!!! Ok???
posted by Raditya Aditama @ 9:20 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Free Web Site Counter



We Joined Blogfam

Previous Post
Archives
Special
Friends
Reference
Chat Here!

Name :
Web URL :
Message :
smileys