Hahaha...lucu juga kejadian kemaren. Bunda bersama temen kantor bunda (Om Herman, Wier, Om Alex) naik bajaj ber-4 ke Sarinah. Nekad juga, tapi tujuannya hanya satu, irit hehehe...
Abang bajaj-nya pun bingung, "Koq yang nawar seorang yang naek 4 orang?". Dah gitu, di bajaj kami berhimpitan kayak ikan pindang di pasar. Bunda juga nekad sabodo deh yang penting sampe kita ke Sarinah.
Btw, kami ke Sarinah kemarin dalam rangka registrasi kartu prabayar ke Galeri Indosat di Gd. Sarinah. Dengan semangat 45, kami kompakkan ke sana, ahhh hujan euy...biarin deh, bodo amat hihihii...yang penting registrasi berhubung KTP bunda akan abis masa berlakunya. Dan emang kami sudah janjian hari tersebut mau ke sana.
Ternyata, gampang juga registrasinya. Tinggal isi form dan bubuhkan materai. Sudah sip... Bagi yang punya starter pack-nya dibawa saja, tapi bagi yang hilang pun gak papa koq, kita tinggal mencantumkan 5 nomor yang bisa dihubungi, terserah mau fixed phone atau mobile phone.
Breaking news! Tante Popy dilamar Om Asep Yunus (sunda pisan nya? Muhun atuh...)
Lamaran dilaksanakan Minggu kemarin (27/11). Acaranya lebih meriah dan lebih wow daripada lamaran bunda dulu, hiks. Ya iyalah, kalau pada lamaran Tante Popy kan semua keluarganya datang, baik dari pihak perempuan dan laki-lakinya, sedangkan bunda dulu kan yang datang cuma dua keluarga, maklum jauh dari seberang lautan, hehe...
Rencana kami tuk berangkat ke Cianjur kan PP, minggu pagi berangkat, namun ayah berubah pikiran dan akhirnya kami meluncur ke sana sabtu malam. Hihihi, alasan yah sih simpel, pengen malam mingguan di puncak...
Kami cabut dari Jakarta sekitar jam 18.45. Ah, perjalanan enak sekali, adem, karena sehabis hujan yang mengucur seharian, dan wow asli jalanan juga tampak lengang, dan malam mingguan kami bertiga pun terasa indah. Alhamdulillah, memang Puncak pada saat itu sangat welcome dan sangat berteman dengan kami. Karena apa? Ya, gak ada macet dan gak ada antrian apapun serta, mobil-mobil yang meluncur ke sana pun terbilang biasa aja, sepi!
Aduh, perut bunda terasa lapar, ayah juga. Kebetulan memang kami belum makan malam. Ayah usul, gimana kalau nongkrong di KFC Tugu, Cisarua. Waaa, iya setuju asyik tuh, sekalian berdingin-dingin ria. Kebetulan bunda dan Pijar juga belum pernah nongkrong di sana.
Hehe, jauh-jauh makannya di KFC! Bukan itu sih yang kita cari, yang jelas kami pengen nongkrong yang enak dan malam menikmati malam saja. Jarang-jarang kan ayah, bunda, dan Pijar keluar malam hehe...
Pijar bobo nih, aduh nyenyak sekali. Dengan dibungkus mantel tebal dan kaos kaki hehe, kasian kan kalau dia kedinginan. Dan dari Jakarta pun, nyaris kami tidak menggunakan AC mobil, karena cuacanya dingin dan arghhh...kami takut hipotermia:D
Sampe Cianjur kira-kira jam 22.00. Di rumah banyak saudara yang sudah berkumpul untuk acara besok. Waa, suasana rumah bertambah ramai dan semarak, Pijar pun susah sekali untuk melanjutkan bobonya. Dan alhasil, dia bisa tidur sekitar jam 1.30 malam...waaaa rekor...!
Karena suasana yang ramai dan banyak teman, Pijar pun sangat senang. Dia bisa bermain-main dengan temannya yang lain. Dan bunda pun bebas tugas untuk mengasuh hehe, karena di sana banyak yang mengasuh Pijar.
Acara tiba, lamaran pun dilaksanakan dan waaaa sangatlah ramai oleh keluarga kedua belah pihak. Sampai-sampai nenek pun mengorder makanan dari katering dan membuat prasmanan, layaknya hajatan saja hehe...
Dan akhirnya, Insya Allah Tante Popy dan Om Asep akan menikah pada 9 April 2006. Mudah-mudahan dilancarkan semuanya oleh Allah, amin...
Tak tahu kenapa, Pijar selalu greget kalau melihat stir mobil-mobilan bahkan mobil beneran;). Entah dia sering memperhatikan ayahnya kalau lagi nyupir, atau kakeknya yang suka ajak duduk di jok sambil nyupir.
Bunda juga "shock" hehe, pas melihat Pijar duduk di belakang kemudi sambil banting kanan-kiri stirnya dan maen pijit tombol lampu. Uhhh, anakku... akankah kau ini jadi pembalap? Seperti Ananda Mikola? Hahaha, who knows?
Lihatlah Pijar saat jadi pembalap nih..."Aduh gantengnya, mau ke mana sayang? Bunda ikut."
Ayah yang tetep botak hihihi... Ayah yang selalu sayang kepada kami... Ayah yang selalu tegas dalam berucap... Ayah yang selalu mengantar kami ke manapun... Ayah yang biker sejati, walau sekarang berpaling ke roda empat... Ayah yang selalu bilang "Pijar agogo"... Ayah yang selalu bilang "Bunda gendut hihihi"... Ayah yang selalu ada bersama kami kapanpun... Ayah yang selalu berkutat dengan hobi uniknya... Ayah yang selalu bertanggung jawab... Ayah yang selalu tersenyum di kala senang dan susah... Dan Ayah yang selalu membawa kami kepada kebaikan di jalan yang diridhoi Allah...
Ayah, kami tak punya kejutan apa-apa... Tapi, lebih istimewa dari apapun... Hanya satu ayah, hadiah istimewa dari kami... Doa kami untuk ayah... Semoga ayah selalu dilindungi Allah dalam setiap langkah, Semoga ayah sukses dalam apapun, Semoga rezeki ayah tetap mengalir deras, Kasih sayang ayah juga tetap abadi, Dan semoga ayah panjang umur dalam mengarungi kehidupan bersama kami... Amin, rabbal'alamin...
Selamat ulang tahun ayah, kami sangat sayang kepadamu... --Pijar dan Bunda--
Alhamdulillah, Pijar sekarang sudah di Jakarta lagi. Setelah Jumat malam bunda cabut ke Cianjur untuk menjemput Pijar. Wah, naik travel memang senang-senang bete hehe...abisnya muter-muter dulu buat jemputin penumpang lainnya dan sampe Cianjur pun malam banget. Bunda sampe sana sekitar jam 1 malam hiii...
Pijar lagi bobok pas bunda sampe rumah. Aduh, tambah gembil saja nih pipinya. Dan wow, dia bangun pas melihat bunda dia langsung memeluk, aduhhh kangen banget nih pastii... Ya sudah jadi agak begadang gitu deh dengan Pijarku ini, hihihi, maen-maen dulu dan sesudah itu dia tidur lagi. Bunda pun tidur juga nguantuk banget nih.
Wah, sudah pagi. Di sana Pijar bangunnya suka siang tuh, laen sama di Jakarta yang selalu jam 5 pagi udah berhaha-hihi. Tapi, laen sama pagi ini Pijar bangun jam 6 dan sudah mau minta digendong bunda waaaa kangennya masih nempel ya? Bunda juga kangen banget deh sama Pijar.
Pijar dan bunda pulang ke Jakarta Minggu pagi. Dianter sama kakek, nenek, dan tante Popy. Senangnya deh, Pijar kan mau foto-foto di Puncak, tapi malah dia tertidur pulas, hingga dia bangun di Cisarua. Wah, ketinggalan momen yang berharga nih...
Mampir-mampir dulu di Tajur, Bogor. Kakek mau sedikit shoping di sana. Pijar juga kecipratan, dibelikan tas sekolah gendong "Finding Nemo". Aduh, lucu banget deh kamu kalau pake itu. Pengen cepet sekolah ya? Hehe... Kakek pun gemes banget melihat Pijar yang wara-wiri jalan kaki di toko sambil menggendong tasnya.
Okeh, sudah puas belanja saatnya kita pulang ke Jakarta. Sampe Jakarta sekitar jam 3 sore. Disambut mbak dan ayah. Aduh sayang, Pijar gak kenal lagi sama mbak karena mbak sudah berkacamata sekarang, hingga butuh waktu beradaptasi lagi deh sama mbak. Akhirnya, Pijar mengenali juga hehe...setelah mbak membuka kacamatanya.
Kakek, nenek, dan tante Popy pulang, dan sedih sekali berpisah dengan Pijar. Makasih ya sudah dianterin pulang, dan makasih juga sudah mengasuh Pijar di sana.
Sudah 12 hari Pijar berada di tempat neneknya di Cianjur. Kemarin bunda telepon Pijar, tau gak apa yang lagi dilakukannya? Wahahaahhaha.... Dia sedang tertawa, tertawa, dan tertawa, hihihi... Aduh, kedengaran suaranya sampe membuat bunda kangen berat euy...
Alhamdulillah, kalo di sana baek-baek saja dan gembira terus. Bunda juga ikut seneng lohh... O iya, Pijarku tunggu bunda ya! Bunda akan dateng jemput kamu...
Ini ke sekian kalinya bunda "bertemu" dengan anak sekolah yang tawuran. Pagi tadi, sekitar jam 6.30 di sekitar Kramat Raya, depan BRI terjadi baku hantam antara anak sekolahan (bunda tidak tahu nama sekolahnya). Kejadiannya berlangsung cepat. Bis-bis yang melewati jalan tersebut dicegat oleh gerombolan yang membawa bongkahan batu bata dan batu-batu besar. Ngeri deh, ayah dan bunda takut kena lemparan.
Ada trauma yang tersisa dari diri bunda saat terjebak dalam tawuran. Saat bunda baru pindah ke Jakarta, waktu itu naik Kopaja 501 (Cililitan-Pulogadung) pernah dibajak oleh sekelompok anak sekolah yang membawa senjata tajam hiiii...seremmm... Wah, ini kali pertama bunda berhadapan dengan para "jagoan" tawuran. Rasa trauma bunda gak akan pernah hilang deh...
Kemudian, suatu hari bis yang bunda tumpangi (P 905, jurusan Pulogadung-Kota) dibajak di Arion, Rawamangun. Ini yang sangat membuat bunda trauma untuk kali kedua. Bagaimana tidak? Segerombolan anak sekolah yang tidak bertanggung jawab itu masuk ke dalam bis sambil mengacung-acungkan senjata tajam. Aduh, di dalam bis itu kan gak cuma anak sekolah saja yang numpang, tapi ada ibu-ibu, anak-anak kecil, bapak-bapak. Aduh, campur-aduk perasaan saat itu: takut, sedih, dan kesal...
Alhamdulillah ada seorang bapak setengah baya yang menolong bunda, melindungi kepala dan wajah bunda dengan badannya, sehingga bunda terhindar dari pecahan kaca bis. Sampai saat ini, bunda tidak tahu identitas bapak yang menolong bunda itu. Yang bisa bunda ucapkan saat itu hanyalah beribu-ribu ucapan terimakasih...telah menolong dan melindungi bunda dari bahaya. Makasih Pak, andai saya tahu bapak siapa dan di mana sekarang, ingin saya membalas budi baik bapak yang sangat ikhlas menolong kepada saya...
Lalu, bunda juga pernah beberapa kali terjebak di dalam taksi saat melewati Salemba yang waktu itu sedang terjadi tawuran antarmahasiswa. Waaa...bunda sampe nunduk dan duduk di bawah lantai taksi sambil menutupi kepala dan muka bunda. Ya, waspada kalau-kalau ada insiden lemparan batu yang akan "mendobrak" kaca taksi.
Itulah sekelumit ketakutan, kesedihan, serta kekesalan bunda akan tawuran yang kerap terjadi di Jakarta ini. Mudah-mudahan Allah menyadarkan mereka bahwa tingkah laku itu tidak ada manfaatnya dan sangat merugikan bagi orang di sekitarnya yang sama sekali tidak berdosa.
Pengasuhnya Pijar, Mbak Yani, sudah balik dari kampungnya Selasa kemarin, Alhamdulillah. Tugas bunda sekarang, tinggal menjemput Pijar ke rumah neneknya di Cianjur. Insya Allah, bunda akan ke Cianjur Jumat malam besok. Ayah gak bisa ikut jemput karena ada "duty call" dari kantornya, harus menunggu forwarder dari Singapore. It's ok say...Paling-paling bunda dan Pijar dianterin Om Agung ke Jakarta, Minggunya.
Akhirnya, kondisi keluarga kami akan berjalan lagi seperti biasanya, ada ayah, bunda, Pijar, dan mbak di rumah.
Dengan tidak adanya Pijar di rumah, bukan hanya membuat suasana sunyi senyap, tapi membuat kami bak orang linglung dan malas beraktivitas untuk beberes rumah. Biarin deh berantakan huehuehue…
Ada lagi nih, yaitu membuat kami juga bak serasa pacaran lagi. Bagaimana tidak? Di rumah cuma berdua, pembantu belum balik dari mudik. Yang dilihat si ayah terus dan si bunda terus hahahahaha…
Ah, bete juga nih di rumah kalau lagi libur sabtu minggu. Hiburan kami hanya nonton film DVD kalo enggak nonton tivi, masih mending ayah deh yang hobi main game. Pastinya gak absen mainkan game “Age of Empire III”-nya.
Akhirnya, minggu kemarin, setelah ayah mengantar bunda untuk memenuhi “duty call” dari salah satu percetakan di daerah Pulogadung—yah beginilah bunda, tetep kerja meskipun libur, kalau gak dateng untuk acc blackprint, majalah bunda bisa gak terbit booww—ayah ajak bunda untuk makan siang di di bilangan Kelapa Gading. Okeh, sip sekalian cuci mata nih hehe…
Deal! Kami makan di salah satu kedai pizza di Mall Kelapa Gading (MKG), wow sampe kenyang hihihihi…sambil mengenang dulu hihihi kala pacaran…
Nonton! Eee iya, dalam rangka menghabiskan waktu mampir 21, nonton “DOOM” dulu ah… Sumpeh deh kalo menurut bunda film ini biasa aja, dan jangan sampe deh anak-anak nonton!!! Waspadalah, waspadalah! Penuh dengan adegan kekerasan. (kampanye dulu ah “Stop Violence!”):P Eh iya, kami juga serasa pacaran lagih hihihi…inget dulu.
Abis nonton, ini yang membuat bunda seru. Window shoping hehehe, dasar ibu-ibu gatel kalo melihat ada sale, sale, sale…!
Mampir Mothercare, aduh dubrak…di sana bunda betah banget, baju baby dan baju anak tanggung bunda lihatin satu per satu. Sambil ngetekin buat Pijar hehehe… Iya, memang bagus-bagus dan harganya pun bikin kantong bangkrut hihihihi… Eh, pas kami lagi di situ big boss-nya Mothercare lagi nongkrong juga di sana. Bunda pernah membaca profilnya di salah satu majalah, tapi ah bunda lupa nama jelasnya, maap ye! Gile, top banget itu boss nongkrong di kasir, mengontrol, ramah sama customernya. Patut dicontoh tuh!
Gak lengkap rasanya kalo ke MKG gak mampir dulu di Fashion Hub. Tempat ini favorit bunda untuk hunting barang-barang unik, terutama di distro-distro. Eh, ada counter kalung-kalung etnik, Moggo Finejewel, wow bagus-bagus dan keren euy… Bunda mah gak tahan kalo liat barang-barang satu ini, pasti deh ada yang bunda beli untuk menambah koleksi kalung etnik bunda. Harganya pun ternyata lebih miring dari counter kalung etnik yang ada di ITC Kuningan loh… Dasar bunda!
Sampai sore, kami berkeliling di MKG. Dan ssttt kami gak henti-hentinya ngomong, "Serasa pacaran lagi ya?" Hehe… Mengenang dulu. Memang, salah satu tempat favorit kami dulu untuk jalan-jalan ya ke MKG ini. Hihihi, jadi seperti anak muda lagi…huehuehue…
Sampai rumah, tak lupa telepon Pijar ke Cianjur… “Lagi ngapain sayang?” Pijar di sana lagi asyik main dengan Tante Popy, dan Alhamdulillah tidak rewel… Syukurlah…
--Ayah dan Bunda, Yang seperti Romeo dan Juliet lagi--
Lima hari sudah Pijar di rumah nenek Cianjur. Hiks, sedih? Sudah pasti. Rindu? Sudah pasti. Di rumah sepi sekali tanpa Pijar, tanpa ada tawa, tangisan, apalagi rewelnya.
Ya, namanya pilihan harus berpegang pada satu sisi.
Alasan bunda agar Pijar di Cianjur sudahlah sangat jelas. Toh, itu pun merupakan solusi yang sangat terbaik. Dan memang begini, jika dua orang tua bekerja ya? Kala pembantu mudik hehe...gak ada yang ngasuh anak selagi ditinggal kerja. Cari pengasuh inval takut gak beres, titipin ke tempat penitipan anak makan biaya dan belum tentu cocok, dibawa ke kantor waaa belom tentu dizinkan sama boss hehehe...
Alhamdulillah, bunda tenang. Selama di Cianjur, Pijar tetep tertawa, makannya tetep lahap, anteng, dan satu lagi tetep bikin "heboh".
Dan bunda pun selalu memantau Pijar setiap hari. Bunda telepon, lagi ngapain, makannya gimana, bla bla bla...
Ada yang lucu hehe...kata neneknya, Pijar selalu nongkrong dekat dispenser, tahu donk apa yang dilakukannya? Ya, dia selalu menekan kran dispensernya agar airnya ngocor...hihihi...hingga akhirnya nenek memblokir dan mensterilkan tempat itu. Abis, bikin lantai licin donk, ntar Pijar kepeleset hihihi:P
Untungnya, di sana nenek punya pembantu, jadinya bisa gantian jagain si botak lucu yang satu ini.
Terimakasih untuk semuanya yang telah ikhlas menjaga Pijar selama di sana...
Hari ini pulaaaanggg… mudik kami berakhir hari ini. Flight kami jam 12.00 dengan Garuda GA115.
Pergi ke bandara juga gak terlalu awal karena jalanan di sana kan gak macet seperti di Jakarta hehe… Nenek dan Om Wisnu yang mengantar kami ke bandara. Dah nenek…Pijar pulang ya! Nanti Pijar ke Palembang lagi.:)
Masuk ke bandara, sangat nyaman. Ruang tunggunya pun adem dan bagus. Gak kayak dulu saat kami ke sini, dengan bandara yang lama. Ruang tunggu bak terminal Pulogadung yang panas dan banyak asap rokok hehehe… Wah, bertemu lagi dengan ruangan yang luas, Pijar sangat suka. Dia berjalan ke sana-ke sini….
Teng!!! Saatnya boarding nih…Dan ayoo…!!! Pijar mimik susu dulu ya, ini mau take off…Oow, Pijar berontak dia gak mau pake safety belt yang tandem dengan safety belt bunda…bunda rayu deh…agar dia mau mimik di pangkuan bunda saat take off… Alhamdulillah berhasil, Pijar mimik susu deh hehe…
Hoalah, ini yang lucu. Setelah ada tanda bahwa safety belt boleh dilepas, Pijar pun turun ke lantai sambil acak-acak sesuatu, ow ternyata dia mengacak-acak guide book, yang ada di depan kursi bunda hahahaha…
Dia pun senyum sana-sini deh, sampe-sampe tante yang duduk di sebelah ayah juga disenyuminya hihihihi…genit deh kamu! Eh, Pijar juga diberi kit oleh tante pramugari yang cantik, hehehe…aduh makasih ya!
Cuaca pun sangat baik, tak seperti penerbangan sebelumnya, Alhamdulillah..
Kami landing, sekitar jam 12.50. Nenek dan kakek Cianjur yang jemput kami. Akhirnya, kembali lagi ke aktivitas kami di Jakarta hehehe…
O iya, nenek dan kakek juga langsung membawa Pijar ke Cianjur loh. Selama dua minggu Pijar akan menginap di sana, karena pengasuhnya mudik, dan pulang ke Jakarta lagi sekitar tanggal 18 November. Bunda ikhlas Pijar di sana, daripada tinggal dengan pengasuh inval yang bunda tak tahu betul perangainya. Lagian ayah dan bunda kan harus bekerja kembali, deadline menunggu! Hihihihi…:P
Jangan nakal dan rewel ya selama di Cianjur. Doa bunda selalu menyertaimu…
Saatnya beli oleh-oleh. Hari ini memang rencananya full untuk beli oleh-oleh dan makan-makan huehuehue….
Sebelumnya kami pergi ke kantor Garuda dulu untuk konfirmasi status city check in untuk kepulangan ke Jakarta.
Meluncur ke Jalan Sudirman, depan RS. Moh. Hoesni, beli pempek di Nony 168… waks ternyata kenaikan BBM ada imbasnya juga loh… Harga pempek jadi naik…alamak…semula 1000 per buah sekarang 1500, hiks…Tapi, gak papa deh ya gimana lagih…Bunda pesan beberapa, untuk dibawa besok sebelum pulang ke Jakarta.
Cabut ke Jalan Letkol Iskandar ke Toko kerupuk Suwandi. Toko kerupuk ini sangat terkenal di Palembang dan so pasti yang belanja ke sana pasti banyak. Terbukti saat kami belanja di sana, banyak banget pembelinya sampe-sampe antri bayar hehehe. Beli bermacam-macam kerupuk dan sedikit lempo untuk pesanan teman di Jakarta. Weh, jangan ngiler ya? Maaf, bagi yang tidak kebagian hehe…
Belanjaan bunda sudah lengkap, ow kita ke Plaju saja, ke Vico makan Model atau Tekwan. Tempat ini terkenal banget karena Model dan Tekwannya yang enak dan ada minuman khasnya di sini, yaitu es kacang merah, favorit ayahnya Pijar. Hiks, sampe di sana ternyata masih tutup. Pupuslah makan es kacang. Ayah sedih… Ya sudah apa boleh bulat, akhirnya kita muter-muter lagi cari Tekwan dan Model, wah sudah ke Ilir Barat ora ono, ke mana-mana ora ono juga, eee dapet-dapet di samping Palembang Square, itupun rasanya kurang mantap deh, dan gak nendang kata bunda hehe alias perut bunda masih laper boow…:P
Ya udah, kita muter-muter lagi ke Nony dan ke pempek Saga, beli pempek. Tapi, dasar nih…orang yang beli pada berjubel dan kami kebagian pempek yang limited edition hahaha, tapi Alhamdulillah akhirnya kami makan juga…
Sudah kenyang ah, setelah itu kami ke Benteng Kuto Besak. Tempat ini adalah sebuah hall yang terdapat di pinggir Sungai Musi dengan pemandangan yang bagus. Di sana kita dapat melihat indahnya jembatan Ampera dari bawah…wuihh asikk deh…ow, di sini juga ada Rumah Limas, entahlah ini mungkin peninggalan Kerajaan Sriwijaya kali yaaa…
Ini adalah lebaran kedua. Bunda ada janji dengan teman kantor bunda, Om Iman, untuk sowan ke rumahnya di daerah Kenten.
Bunda janjian dengan Om Iman sekitar jam 4 sore. Ya sudahlah, kita perginya habis jumatan saja biar tenang deh…
Kami janjian di Hotel Novotel saja, soalnya kami takut nyasar hehe, pergi ke rumah beliau.
Sambil menunggu jam 4 tiba, kami jalan-jalan dulu di Palembang Trade Center (PTC), yang letaknya persis di samping Hotel Novotel. Biar enak dan deketlah. Di PTC kami berkeliling dan menyempatkan diri untuk makan, laperrr…Pijar juga ikut makan dengan lahapnya.
Wah, Om Iman SMS bunda, meralat tempat janjian. Akhirnya kami janjian di PTC, wah kebetulan memang bunda lagi ada di tempat ini.
Sudah jam 4, tingtong!!! Pulang dan telpon-telponan dan akhirnya bertemu juga dengan Om Iman. Oke, kami meluncur ke rumahnya di Kenten.
Di sana Pijar banyak kawan. Ponakan Om Iman ada beberapa orang. Hehe, Pijar sempet mau dipukul kepalanya oleh Ayuk Ami, sepantaran Pijar, habisnya Pijar merebut mainannya sih…Wah dasar anak!
Waktunya pulang dan memang sudah sore nian. Sebelum pulang ke Indralaya kami mampir di Poligon dulu, solat maghrib dan istirahat. Baydewey, kami kan tadi lewat ke Jalan Sudirman, Toko Martabak HAR buka…mmm, gimana kalo kita pergi ke sana saja, makan martabak? Ayooo!!! jadilah….asikkk…
Ya, martabak HAR dalah salah satu makanan yang khas juga di Palembang. Martabak ini memang martabak telor, tapi lain sekali dengan yang dijual di Jakarta. Kulit martabak diisi dua butir telor ayam atau bebek saja tanpa bumbu apapun apalagi daun bawang, lalu digoreng, setelah itu diberi kuah kari bercampur kentang dan daging. Bayangkan deh rasanya hehe, enaklah pasti! Tak lengkap rasanya kalo gak makan martabak ini di Palembang. O iya, letaknya di Jalan Sudirman, sebelum Jembatan Ampera. Tempat yang ini sih paling terkenal enaknya, meski banyak juga cabangnya di tempat lain. Cobain yaa!
Pulang dulu ah, udah malem nih lagian Pijar udah bobok noh di gendongan bunda. Oke, tunggu saja cerita kami berikutnya! Hihihi…:D
Hari ini lebaran…Minal aidin walfaidzin ya untuk semuanya…maaf lahir batin dari keluarga kami semua.
Palembang saat solat Id, diguyur hujan. Gak deras sih… tapi mayan deh basahin baju lebaran hehe… Semuanya pergi ke masjid deket rumah untuk solat, hanya bunda saja yang di rumah hiks… Nungguin Pijar deh, lagian gak ada yang nungguin rumah pula. Di sana kan agak tidak aman hiiii…
Makan ketupat! Di Palembang juga ketupat opor gak pernah absen loh saat lebaran. O iya, ada juga kue khas yang terkenal banget, kue 8 jam dan Masuba. Kue 8 jam ini dikukus 8 jam lalu dipanggang, rasanya enak mmm manis. Lalu, ada kue Masuba, yang ini rasa telor dan gula abiz deh, manissss banget. Bagi yang sakit gigi jangan makan deh kue ini, dijamin ntar giginya nyut-nyutan, saking manisnya. Dan ini pasti selalu ada, ya pempek! Toplah!!!
Saatnya berkeliling deh ketempat sanak saudara. Kami pergi ke daerah Poligon setelah itu ke Sekip. Di sana juga disuguhi pempel lenjer dengan cukanya yang pedas..huaaaa… Eh, ketemu lagi deh dengan kue Masuba. Memang, kue ini tersaji hanya pada hari-hari besar saja, termasuk lebaran ini.
Setelah berkeliling, pulanglah kami dan besoknya mau ke mana lagi ya? Ada lanjutannya loh…
Setelah bangun tidur, istirahat dari perjalanan kemarin, serta selesai sudah memandikan Pijar, kami membuat rencana akan ke manakah hari ini?
O iya, kata ayah kita hari ini harus city check in untuk kepulangan nanti. Okelah, sekitar jam 9.30 kita meluncur ke Palembang kota, ke jalan Kapt. Arivai. Asik, kita dapet seat di 5E dan 5F, siplah ada ruangan yang lega di depan bangku, Pijar bisa main-main di situ.
Setelah dari kantor Garuda, kami cabut ke Sungai Gerong. Sungai Gerong? Ya, ini adalah sebuah kawasan di seberang ulu Palembang. Di sini terdapat kompleks Pertamina yang lengkap kap…dari perumahan, sekolah, tempat ibadah, arena olahraga, bioskop, sampai rumah sakit. Dulu kakeknya Pijar tinggal dan bekerja di sini sampai akhirnya beliau pensiun.
Sungai Gerong memang tempat yang sangat mengasyikkan. Walaupun terkungkung, tapi sarana dan prasana sangat lengkap. Dan letaknya di tepian Sungai Musi. Indah banget deh…
Tapi sayang… Kawasan ini sekarang tidak terawat. Banyak sarana yang kurang dipelihara. Rumah sakitnya sudah tidak ada lagi, yang tersisa cuma gedungnya saja, bioskop yang dulu berjaya, kini hanya tinggal bangkai gedungnya saja. Memang kompleks ini sangat berjaya pada era orde baru, you know-lah…
Let’s see… ada sekolah ayah di sana. Dari TK, SMP, sampai SMA. Wah, yang paling berkesan sih saat kami mampir dulu di TK-nya ayah, TK Taman Siswa. Di sana mainannya super lengkap. Dari perosotan sampai ayunan. Ehh, Pijar juga main perosotan loh dengan ayah. Dia tertawa kegirangan saat meluncur. Bahagia sekali rasanya, kami bisa melihat tawanya Pijar saat itu.
Tak lupa donk, foto-foto hehe… Semua posisi ayah take, ada bunda yang lagi main ayunan, Pijar lagi main ayunan, banyak deh yang lainnya…
Okeh, setelah kunjungan ke TK, kami pergi ke dermaga. Indahnya, ada kapal besar yang sedang merapat dam berlabuh di sana. Terlihat juga, ada beberapa orang yang sedang foto-foto, mungkin ingin bernostalgia ya? Seperti layaknya kami ini.:) Tak lupa foto-foto juga donk…
Setelah mengitari kompleks nan amat luas di Sungai Gerong, kami pulang deh.. O iya, kalau kita ingin ke Sungai Gerong harus melewati Plaju dulu. Di Plaju juga terdapat kompleks Pertamina, dengan sarana yang lengkap pula.
Pulang ah, waktu sudah menunjukkan pukul 13.00. Wah, belum solat nih. Ayah mengajak kami solat di Masjid Agung. Kebetulan, bunda belum pernah masuk ke sana. Sangat indah. Arsitektur Masjid Agung ini konon merupakan peninggalan kedigdayaan Kerajaan Sriwijaya. Juga terdapat arsitektur China yang terdapat pada bangunan di depan Masjid, yang masih dipertahankan sampai sekarang, meskipun yang lainnya sudah melalui proses pemugaran.
Di sana Pijar sangat senang, tertawa terus. Dia berjalan kaki ke sana-ke mari. Dia suka sekali tempat yang luas.
Palembang Square (PS), we’re coming… Dasar deh, naluri untuk jalan-jalan ke mall masih saja ada di benak kami. Oke, setelah dari Masjid Agung, kami cabut ke PS. Sedikit belanja di Carrefour, belanja diapers Pijar juga hehehe… Sudah ah, saatnya kami mencari makanan untuk buka puasa. Iyaa, kami mampir di Pempek Saga, Sudi Mampir di Jalan Merdeka, depan Kantor Walikota Palembang. Wah, kangen berat deh dengan makan ini. Top abizzz enaknya. Suer ewer-ewer… Yang terkenal di warung ini adalah pempek lenggang panggang, yummy… Ada juga sih pempek jenis lainnya yang dijual di sini. Tapi memang, pempek lenggang pangganglah yang menjadi icon di tempat ini. Kalo ke Palembang, jangan lewatkan ya mampir di sini…!
Waktu sudah sore nih, saatnya kami pulang. Puas hari ini kami telah berkeliling. Dan….malamnya kan takbiran, berarti besok lebaran dong. Alhamdulillah…
Mudik tahun ini sangat berkesan, selain mudik kali pertama ke mertua hehe..juga ada Pijar yang menyertai kami. Alhamdulillah… Dan, kalau tahun kemarin kami tidak ke mana-mana hanya di Jakarta saja, karena bunda baru saja melahirkan Pijar. Dan juga, bagi seluruh sanak saudara di Cianjur dan Sukabumi, mohon maaf kami tidak bisa berkunjung ke sana karena keterbatasan waktu. Insya Allah tahun depan kami akan lebaran di sana.
Oke, inilah “oleh-oleh” mudik kami tahun ini:
Selasa pagi… Ayo…ayo…Pijar lekas mandi ayah juga, siap-siap ya! Hari ini kan kita mau cabut ke Palembang.
Wah, bawaan kami lumayan banyak, terutama sih barang-barangnya Pijar yang satu koper sendiri tak lupa stroller-nya juga “ikut serta”. Hehe…lucunya, bunda merayu Pijar untuk pup dulu sebelum pergi, biar gak “bongkar-bongkar” di jalan. Ahh, akhirnya rayuan bunda dikabulkan Pijar. Puplah beliau ini sebelum kami pergi ke bandara…legaaanyaaa…:D. Thx Pijayyy…:P
Dari rumah kami berangkat jam 9.30, untungnya order taksi kami on time. Sebenarnya sih, flight-nya masih jam 13.00, cuma kami lagi pengen aja datang ke bandara cepet-cepet, memang sih selain menghindari keramaian arus mudik juga kami ingin berjalan-jalan dulu di sana bareng Pijar. Biar Pijar gak kuper hehehe…
Tiba di bandara jam 10.00, wow cepet ya? Jalanan udah sepi, apalagi lewat tol, tancep terus bleh:P
Sampai sana, sambil nunggu check in, lumayan dah, kami di-shoot oleh TV7 buat liputan arus mudik..hehe tapi au tuh kena edit atau enggak… Lagian bunda juga gak nonton tuh berita sore di TV7…
Mmmm…Pijar pun di sana girang sekali, selain dia bisa berjalan-jalan di atas stroller-nya, dia juga berjalan kaki mengitari ruang tunggu sambil lirik sana-sini. Wahh, luas banget ya gak kayak di rumah hihihihi…
Oke, saatnya check in. Kami dapat seat di 16B dan 16C, yah nanggung sih gak deket jendela…weks…:P
Waktu sudah menunjukkan jam 12.30, saatnya boarding… eh sebel nian, kagak pake garbarata lagih, masa Garuda boarding-nya musti turun dulu ke landasan…sambil puanas-puanas…hiks:D
Oke deh, take off. Ooops, pas abis minum susu saat take off Pijar bobok, wah…enaknya bunda bisa makan hihihihi--o iya bunda lagi gak puasa waktu itu—tak tanggung-tanggung, bunda menghabiskan makanan kotak jatah ayah hehe…abis laper banget dan minum yang segerrr abiss. Aduh jadi kasian liat ayah hehe…,lagian kan ayah lagi puasa…Maap ya Yah:D
Oow, ini yang menegangkan!!! Saat 10 menit take off ada “halo-halo” yang bilang cuaca sangat buruk euy…Wah ini mah, kayak naek kora-kora goyang sana-sini.
Asli takut, tegang, dan mayan agak teringat-ingat sama kejadian Mandala di Medan. Yah, kami saat ini cuma bisa pasrah. Yang kami lakukan hanya berdoa dan berdzikir, that’s all!!
Lumayan lama kami berkutat di dalam cuaca yang buruk. Selain pesawat bergoyang-goyang, juga turbulensinya kan bisa ngocok perut hihihi… ya untunglah gak sampe uwoookk.
Legaaaa, akhirnya cuaca buruk terlewati. Dan penerbangan kami sebentar lagi sampai, setelah 45 menit di udara. Cuaca pun terang, Sungai Musi pun sudah terlihat. Akhirnya landing, dan waaa…surprise bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sudah berganti muka, operasi plastik kaliii. Bagus banget gak kayak dulu “seperti Pulogadung abizz”. Sumpeh deh, nyaman dan toplah. Garbarata di Cengkareng mah lewat!!!
Nenek, Om Ali, Tante Kiki, dan Om Wisnu udah jemput. Lets go to Poligon (rumah Tante Wiwid), setelah itu baru ke Indralaya deh ke rumah kakek nun jauh ke arah jalan lintas timur Sumatera, tepatnya di sekitar Universitas Sriwijaya.
Okeh, kami istirahat dulu ah …:D. Simak cerita kami berikutnya!:)
